Rabu, 21 November 2012

Sekilas Tentang STEI.


Sejarah
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB) yang diresmikan pada 1 Januari 2006 merupakan gabungan dua departemen di ITB, yaitu Departemen Teknik Elektro dan Teknik Informatika (SK Rektor No. 012/SK/01/OT/2005). Kedua departemen ini mempunyai sejarah yang panjang dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi Teknik Elektro (EL) sejak tahun 1974, dan Teknik Informatika (IF) sejak tahun 1982.
Seiring dengan perkembangan Kurikulum 2008 dan kebutuhan masyarakat serta industri STEI ITB membuka dan menambah tiga program studi baru. Hal ini dibuktikan dengan terbitnya SK Rektor Nomor : 268/SK/K01/OT/2008 tentang Pembukaan Program Studi Sarjana Teknik Tenaga Listrik, Teknik Telekomunikasi, Sistem dan Teknologi Informasi tanggal 26 nopember 2008. Oleh karena itu saat ini STEI menyelenggarakan pendidikan sejumlah 5 (lima) Program Sarjana Teknik (S1), yaitu Sarjana Teknik Elektro, Sarjana Teknik Informatika, Sarjana Teknik Tenaga Listrik, Sarjana Teknik Telekomunikasi, Sarjana Sistem dan Teknologi Informasi yang masing – masing berlangsung 8 semester dengan total kredit 144 SKS. Selain itu STEI ITB juga menyelenggarakan Program Magister Teknik (S2) dan Program Doktor (S3).
Visi dan Misi
Visi
Menjadi Institusi pendidikan tinggi, pengembang ilmu pengetahuan Teknik Elektro dan Informatika yang unggul dan terkemuka di Indonesia dan diakui didunia serta berperan aktif dalam usaha memajukan dan mensejahterakan bangsa.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan tinggi dan pendidikan berkelanjutan di bidang teknik Elektro dan Informatika dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi .
Mengikuti (memelihara) keterkinian (state of the art) serta mengembangkan ilmu pengetahuan Teknik Elektro dan Informatika melalui kegiatan penelitian yang inovatif.
Mendiseminasikan ilmu pengetahuan, teknologi dan pandangan/wawasan Teknik Elektro dan Informatika yang dimiliki kepada masyarakat baik melalui lulusannya, kemitraan dengan industri atau lembaga lainnya maupun melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam rangka membentuk masyarakat berkearifan teknologi.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

@TEKNIK ELEKTRO
Pendidikan tinggi Teknik Elektro (Elektro Teknik) di Indonesia diawali dengan Laboratorium Listrik di Technische Hooge-school te Bandoeng pada tahun 1942, berlanjut di tahun 1944 dengan pendidikan Denki Kikaika (bagian Listrik & Mesin)sebagai bagian dari Kogyo Daigaku. Program pendidikan Elektro Teknik dimulai tahun 1947.
Bidang Teknik Elektro adalah salah satu bidang rekayasa yang sangat berpengaruh dalam perkembangan peradaban manusia dalam seratus tahun terakhir ini. Kontribusi Teknik Elektro diperkirakan akan terus dalam masa yang akan datang. Terbukanya berbagai usaha manusia hanya dimungkinkan dengan adanya teknologi yang dikembangkan oleh Teknik Elektro.
Lulusan Teknik Elektro adalah agen transformasi yang sangat dibutuhkan dengan memberikan praktek kerekayasaan yang terbaik dalam setiap aspek kerekayasaan seperti operasi dan pemeliharaan, perancangan dan inovasi produk baru, melakukan riset yang paling terkini, dan lain-lain. Kebutuhan akan lulusan Teknik elektro adalah salah satu yang paling tinggi diantara bidang rekayasa lainnya.
Program Studi Teknik Elektro di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika memiliki staf pengajar yang terhormat dalam setiap bidang keahliannya baik dalam pendidikan maupun penelitian. Mereka melakukan aktivitas riset dalam berbagai bidang yang amat luas, diantaranya adalah kendali otomatis, teknik biomedik, komunikasi, computer aided design (CAD), pengolahan citra dan machine vision, sistem computer dan jaringan, pengolahan sinyal dijital, elektronika, teknik tenaga, teknologi informasi, sistem intellijen, pengolahan parallel dan terdistribusi, material mikroelektonik dan devais, microwave engineering dan perancangan VLSI.
Tujuan Program Studi Teknik Elektro adalah menghasilkan lulusan yang memiliki:
  1. Pengetahuan Teknis: memberikan pengetahuan dasar dalam prinsip-prinsip teknik elektro yang didukung juga dengan pengetahuan pendukung yang dibutuhkanseperti matematika, sains, komputasi, dan dasar-dasar teknik.
  2. Keterampilan Laboratorium dan Desain: membangun keterampilan-keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk melakukan dan mendesain percobaan. Membangun kemampuan untuk memformulasikan masalah serta proyek serta me-rencanakan proses penyelesaian masalah dengan memanfaatkan pengetahuan teknis dan keterampilan yang berbeda-beda.
  3. Keterampilan Berkomunikasi: membangun kemampuan untuk mengorganisasi dan menampilkan informasi, dan menulis serta berbicara secara efektif dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
  4. Persiapan untuk Profesi: Memberikan apresisasi terhadap spektrum masalah yang luas yang terdapat pada lingkungan kerja, termasuk kerjasama tim, kepemimpinan, safety, etika, pelayanan, ekonomi, kesadaran lingkungan dan organi-sasi profesional.
  5. Persiapan untuk Tingkat Pendidikan yang Lebih Tinggi: memberikan keluasan dan pendalaman yang memadai untuk menjamin keberhasilan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau untuk pembelajaran seumur hidup.
  6. Persiapan untuk pembangunan industri nasional: memberikan dasar yang cukup untuk berperan aktif dalam pembangunan teknik elektro dan industri lain yang terkait di Indonesia.



Prospek Kerja
Lulusan kami mendapatkan pekerjaan dalam berbagai sektor perekonomian, diantaranya interactive & digital media, digital & wireless communications, embedded system, electronics industry, intelligent system, IC Design & manufacturing, manufacture, internet technology, multimedia, signal processing, control & automation, energy systems, oil & gas industry, dan biomedical engineering. Beberapa diantara lulusan kami bahkan telah menjadi wiraswatawan yang berhasil. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai insitusi finasial dan konsultan juga tertarik dengan lulusan kami.




@TEKNIK INFORMATIKA
Pada era globalisasi sekarang ini, IT (Information Techno-logy) sudah menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap organi-sasi termasuk perusahaan baik di bidang jasa maupun barang dan juga pada organisasi nirlaba. Selain itu, teknologi ini juga merupakan salah satu ilmu yang mampu menyentuh masyarakat secara perorangan seperti misalnya dalam komunikasi, hiburan dan pendidikan. Oleh karena itu, kebutuhan tenaga kerja profesional di bidang Teknik Informatika ini sangat tinggi baik di tingkat nasional maupun internasio-nal. Selain diserap oleh pasar tenaga kerja, seorang lulusan Teknik Informatika juga dapat dengan mudah menjadi seorang entrepreneur dengan keahlian dan kreativitasnya di bidang ilmu Informatika.
Terbentuknya Program Studi Teknik Informatika di ITB diawali dengan penggunaan komputer di bawah pengelolaan Pusat Komputer ITB. Didukung oleh semangat dan kemauan berkembang, pendidikan formal tentang komputer dimulai dengan dibukanya Pendidikan Ahli Teknik Jurusan Penggunaan Komputer (PAT-JPK) pada tahun 1978.
Pada tahun 1994 dibuka pendidikan Magister Informatika dalam bidang Rekayasa Perangkat Lunak. Pada perkembangan terakhir telah dibuka program Magister bidang Informatika di tahun 1997, untuk program studi Rekayasa Perangkat Lunak Waktu Nyata Pada usianya yang relatif muda, sebagai jurusan Ilmu dan Teknologi Informatika yang pertama di lingkungan PTN di Indonesia, sampai tahun 1995 telah meluluskan sejumlah 307 Sarjana. Adapun perkembangan sejarah Departemen Teknik Informatika ITB secara kronologis sebagai berikut :
  1. 1968 Pengolaan Data Elektronik
  2. 1972 Pendirian PUSAT KOMPUTER
  3. 1976 Pengiriman calon staf pengajar ke Perancis, serta penyusunan kurikulum
  4. 1978 Pendirian Pendidikan Ahli Teknik Jurusan Penggunaan Komputer (PAT-JPK)
  5. 1982 Pembukaan Jurusan Teknik Informatika (Program Sarjana)
  6. 1986 Wisuda 9 orang lulusan pertama Jurusan Teknik Informatika
  7. 1994 Pembukaan Program Magister di bidang Rekayasa Perangkat Lunak
  8. 1997 Pembukaan Program Magister di bidang Rekayasa Perangkat Lunak Waktu- Nyata



Prospek Kerja
Bidang yang dapat ditekuni seorang sarjana Teknik Informatika cukup beragam, antara lain:
Software Engineer  
Berperan dalam pengembangan perangkat lunak untuk berbagai keperluan. Misalnya perangkat lunak untuk pendidikan, telekomunikasi, bisnis, hiburan dan lain-lain, termasuk perangkat lunak untuk model dan simulasi.
System Analyst dan System Integrator  
Berperan dalam melakukan analisis terhadap sistem dalam suatu instansi atau perusahaan dan membuat solusi yang integratif dengan memanfaatkan perang­kat lunak
  1. Konsultan IT  
    1. Berperan dalam perencanaan dan pengevaluasian penerapan IT pada sebuah organisasi.
  2. Database Engineer / Database Administrator  
    1. Berperan dalam perancangan dan pemeliharaan basis data (termasuk data warehouse) untuk suatu instansi atau perusahaan
  3. Web Engineer / Web Administrator  
    1. Bertugas merancang dan membangun website beserta berbagai layanan dan fasilitas berjalan di atasnya. Ia juga bertugas melakukan pemeliharaan untuk website tersebut dan mengembangkannya.
  4. Computer Network / Data Communication Engineer  
    1. Bertugas merancang arsitektur jaringan, serta melakukan perawatan dan pen­gelolaan jaringan dalam suatu instansi atau perusahaan.
  5. Programmer  
    1. Baik sebagai system programmer atau application developer, sarjana informa­tika sangat dibutuhkan di berbagai bidang, misalnya bidang perbankan, teleko­munikasi, industri IT, media, instansi pemerintah, dan lain-lain.
  6. Software Tester  
    1. Terkait dengan ukuran perangkat lunak, sarjana informatika dapat juga berperan khusus sebagai penguji perangkat lunak yang bertanggung jawab atas kebenar-an fungsi dari sebuah perangkat lunak.
  7. Game Developer  
    1. Dengan berbagai bekal keinformatikaan yang diperolehnya termasuk computer graphic, human computer interaction, dll, seorang sarjana informatika juga dapat berperan sebagai pengembang perangkat lunak untuk multimedia game.
  8. Intelligent System Developer  
    1. Dengan berbagai teknik artificial intelligence yang dipelajarinya, seorang sarjana informatika juga dapat berperan sebagai pengembang perangkat lunak yang intelejen seperti sistem pakar, image recognizer, prediction system, data miner, dll.

Selain bidang-bidang profesional di atas, sarjana Teknik Informatikajuga dapat bekerja di bidang lainnya. Misalnya di bidang pendidikan atau dalam bidang keilmuan dengan menjadi peneliti di lembaga-lembaga penelitian seperti di LIPI, BPPT, dan Badan Penelitian dan Pengembangan di perusahaan.




@TEKNIK TELEKOMUNIKASI
Bidang telekomunikasi berkembang pesat selama 3 dekade terakhir. Perkembangan satu dasawarsa mendatang diperki­rakan akan makin pesat, terutama dalam bidang-bidang telekomunikasi nirkawat, konvergensi antara telekomunikasi & komputer, dan tuntutan berbagai layanan (services) baru yang dipicu oleh perkembangan Internet. Akselerasi perkem­bangan ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi komponen dan teknologi komputer. Disamping itu, peruba­han-perubahan tersebut juga didukung oleh tuntutan pasar yang mendesak (market-pull) akibat globalisasi. Dalam tata­ran global, infrastruktur telekomunikasi akan menjadi ”pusat sistem syaraf” dari globalisasi ekonomi. Sedangkan dalam konteks nasional, telekomunikasi dan sistem aplikasinya akan menjadi teknologi kunci dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing nasional.
Untuk mengantisipasi fenomena pesatnya perkembangan bidang telekomunikasi tersebut, aspek yang paling signifikan dan perlu diprioritaskan oleh perguruan tinggi terkemuka seperti ITB adalah menyiapkan SDM sebagai pelaku dan pendukung­nya. Penyiapan sumber daya manusia tersebut perlu dikaji dari aspek jumlah yang memadai dan kualitas yang unggul.
Dengan perkembangan bidang telekomunikasi yang sangat cepat, maka industri dan permintaan jasa telekomunikasi akan berkembang pesat sesuai dengan tun­tutan zaman informasi. Untuk mengantisipasi perkembangan tersebut, perlu diper­siapkan tenaga SDM yang cukup, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya yang memenuhi suatu standar kompetensi yang diakui.
Dalam mengembangkan dan merencanakan kurikulum Program Studi Teknik Telekomunikasi, maka visi dan misi Program Studi Teknik Telekomunikasi ditetap­kan dengan mengacu pada visi dan misi ITB dan STEI, sehingga bisa ditentukan kualifikasi dan kompetensi lulusan yang akan dihasilkan.
Program Studi Teknik Telekomunikasi akan memiliki lulusan dengan kualifikasi kompetensi sebagai berikut:
  1. Memiliki dasar-dasar ilmu yang luas yang diperlukan untuk memahami akibat dari solusi teknik telekomunikasi yang diberikannya terhadap masalah-masalah sosial dan ling­kungan.
  2. Memiliki kemampuan untuk menganalisis dan menyele­saikan masalah-masalah praktis teknik telekomunikasi dengan menggunakan teknik, keahlian (skill), dan alat bantu modern, berbasis pada pengetahuan dasarnya berupa Matematika, Sains dan Kerekayasaan.
  3. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memfor­mulasikan, dan menyelesaikan masalah-masalah teknik telekomunikasi melalui proses-proses inovatif yang men­cakup tahap-tahap perencanaan, spesifikasi, perancan­gan, implementasi, dan verifikasi, pembiayaan, penjadwa­lan, keamanan, dan kualitas layanan (Quality of Service) yang terjamin.
  4. Memiliki kemampuan untuk merancang dan melakukan percobaan dalam sains dan kerekayasaan, serta mampu menganalisis dan menginterpretasikan hasil.
  5. Memiliki kemampuan untuk berfungsi dan berkomunikasi, baik secara individu maupun dalam tim multidisiplin.
  6. Memiliki kemampuan untuk memahami tanggung jawab profesional dan etika, serta menyadari kebutuhan dan ke­mampuan untuk belajar seumur hidup (lifelong learning).
  7. Memiliki pengalaman di lingkungan akademik yang me­nyediakan dan mendorongnya untuk belajar.
  8. Memiliki pemahaman terhadap perkembangan-perkem­bangan terkini dari bidang teknik telekomunikasi



Prospek Kerja
Tersedia prospek lapangan kerja yang luas dalam bidang teknik telekomunikasi baik untuk saat ini maupun dalam jang­ka panjang kedepan, hal ini disebabkan antara lain:
  1. Pertumbuhan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia berkembang sangat pesat sesuai dengan tuntutan era in­formasi saat ini yang memerlukan dukungan sumberdaya manusia yang memadai
  2. Masih relatif sedikit perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang menawarkan program studi sarjana dalam bidang teknik telekomunikasi, disamping tidak seimbang­nya proporsi mahasiwa dalam bidang teknik dibandingkan dengan bidang sosial di Indonesia.









@SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI  
Program studi Sistem dan Teknologi Informasi adalah salah satu program studi baru dalam lingkungan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB. Program studi Sistem dan Teknologi Informasi dikembangkan sebagai antisipasi terha­dap perkembangan sistem informasi yang sangat pesat. Sistem informasi sebagai salah satu bidang akademik pada program sarjana men­cakup dua area utama, yaitu area yang berkaitan dengan upaya:
  1. Perencanaan, pengembangan, dan evaluasi atas sistem yang menjadi solusi untuk persoalan pengelolaan informasi bagi organisasi; dan
  2. Perencanaan, pengembangan, evaluasi atas pengelolaan teknologi informasi yang digunakan bagi kepentingan sistem informasi organisasi.

Sebagai bagian dari proses peningkatan aktifitas sosial dan ekonomi, masyarakat dunia telah memasuki suatu masyarakat yang berorientasi kepada informasi bah­kan lebih jauh menuju masyarakat berpengetahuan (knowledge society). Sistem dan teknologi informasi mejadi salah satu faktor penentu dalam dinamika bisnis dan pengembangan organisasi dan komunitas dalam kehidupan global saat ini. Sistem dan teknologi informasi telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari yang meliputi antara lain ilmu pengetahuan, rekayasa / disain, teknologi, produk, layanan, operasional, dan manajemen. Penggunaan sistem dan teknologi informasi yang efektif dan efisien merupakan elemen penting dalam mencapai keunggulan bersaing. Sistem dan teknologi informasi telah menyatu dalam berbagai bidang ke­hidupan, mulai dari perdagangan/bisnis (Electronics-commerce), pendidikan dan pembelajaran (e-education dan e-learning), kesehatan (e-health), budaya, trans­portasi, industri, pariwisata, lingkungan, kolaborasi (collaborative working), hingga ke sektor hiburan.
Sesuai dengan daerah kajian dan tantangan yang dihadapi, maka kompetensi yang dirancang untuk dimiliki oleh lulusan program studi Sistem dan Teknologi Informasi meliputi:
  1. Pemahaman atas dinamika persoalan sistem (bisnis, manajemen, regulasi);
  2. Analisis dan sintesis secara sistemik terhadap suatu bidang persoalan dan menghasilkan solusi dalam bentuk desain dan implementasi pada kehidupan nyata;
  3. Adaptasi dan interaksi dengan masyarakat pengguna;
  4. Penguasaan aspek interaksi dalam sistem yang besar (multi dimension);

Dengan demikian, kompetensi tersebut diharapkan akan dapat dibentuk menjadi kemampuan (skill) selain untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi sistem dan teknologi informasi, juga membangun kemampuan pemikiran dan inovasi untuk menghasilkan peluang baru dalam pengembangan dan pemanfaatan sistem dan teknologi informasi.


Prospek Kerja
Kebutuhan keahlian tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) untuk:
  1. Organisasi pemerintah, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun di tingkat pusat. Kebutuhan SDM dengan keahlian sistem dan teknologi informasi yang berkualitas untuk organisasi pemerintah akan sangat besar.
  2. Organisasi profit (BUMN dan swasta). Lulusan program studi sistem dan teknolo­gi informasi diharapkan dapat berperan dalam pengembangan dan pengelolaan sistem informasi.
  3. Industri perangkat lunak. Lulusan program studi sistem dan teknologi informasi diharapkan dapat berperan sebagai pengembang perangkat lunak sistem infor­masi atau konsultan.
  4. Institusi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peneliti dan tenaga pengajar.


 @TEKNIK TENAGA LISTRIK
Perkembangan di bidang ilmu teknik ketenagalistrikan berlangsung cepat pada beberapa dekade terakhir. Hal ini antara lain dipicu oleh semakin pentingnya listrik di dalam kehidupan modern. Boleh dikata bahwasanya aktifitas ke­hidupan umat manusia semakin takterpisahkan dari tenaga listrik. Namun di sisi lain, energi primer menjadi semakin ma­hal pula, sehingga dalam pengusahaan listrik perlu dikem­bangkan teknologi guna mencapai konversi energi primer ke listrik yang efisien.
Dampak dari peningkatan efisiensi tersebut maka ilmu dan teknologi di bidang teknik ketenagalistrikan juga berkembang cepat. Demikian pula, perkembangan teknologi di bidang teknik elektronika daya yaitu dengan dikembangkannya teknologi kompo­nen dan perangkat keras kendali di bidang elektronika daya juga telah memicu riset dan pengembangan konsep konservasi energi yang lebih baik dan andal.
Sementara itu, dalam hal pengusahaan energi listrik dan pengoperasian sistem tenaga listrik masa kini dan yang akan datang, teknologi informasi dan komputer semakin nyata dan mutlak diperlukan. Operasi sistem tenaga listrik modern memer­lukan Real Time Computers untuk membantu tenaga pelaksana dalam mengelola sistem tenaga listrik. Sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) merupakan piranti kerja yang tidak dapat dihindarkan pemakaiannya dalam sistem tenaga listrik yang berskala besar. Teknologi SCADA saat ini berkembang dengan sangat pesat dan mengarah kepada Gardu Induk Otomatis serta Teknologi yang bersifat Open System. Perangkat keras dan lunak sistem SCADA yang dahulu hanya diproduksi oleh Power System Equipment manufacture, sekarang banyak dijual oleh Software House dan Remote Terminal Unit manufacture yang berbasis Personal Computer. Dalam hal ini, maka seorang sarjana yang bekerja di sektor ketenagalistrikan seyogyanyalah mampu berkomunikasi dengan sarjana teknik komputer.
Program Studi Teknik Tenaga Listrik akan memiliki lulusan dengan kualifikasi kompetensi sebagai berikut:
  1. mempunyai basis pengetahuan teknik tenaga listrik yang kuat se­hingga mampu dengan cepat mengi­kuti perkembangan ipteks, khusus­nya dalam bidang ketenagalistrikan, memiliki potensi berkembang dan mampu belajar sepanjang hayat
  2. memiliki kompetensi dalam aplikasi ilmu matematik dan ilmu sains dasar untuk menyelesaikan masalah ke­tenagalistrikan
  3. mampu mengembangkan metoda enjiniring melalui kemampuan mem­formulasikan masalah dan mencari alternatif solusi masalah khususnya bi­dang ketenagalistrikan; untuk tujuan ini maka kandungan desain enjiniring yang berbasis pada permasalahan nyata mendapatkan penekanan penting dalam program studi teknik tenaga listrik
  4. memiliki pemahaman yang baik akan arah perkembangan (trends) dan dampak dari teknologi, khususnya teknologi ketenagalistrikan, dalam ma­syarakat dan lingkungan kehidupan
  5. memiliki kemampuan untuk me­nyelesaikan tugas secara mandiri dan terprogram, melalui proses pembelaja­ran teori, praktika di laboratorium dan projek tugas akhir
  6. memiliki norma dan etika enjinir­ing yang baik dan terpercaya memiliki wawasan berfikir interdisipliner dan ket­erampilan komunikasi yang baik agar dapat berkarya secara efektif di industri, di perusahaan ketenagalistrikan, dan di bidang pendidikan dan penelitian.

Prospek Kerja
Lulusan Program Studi Teknik Tenaga Listrik dapat bekerja di bidang pembangki­tan, transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik sebagai perancang, peneliti, enjinir operasi dan pemeliharaan sistem dan peralatan tenaga listrik di instansi pemerintahan dan berbagai industri ketenagalistrikan, antara lain:
  1. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
  2. Perusahaan pembangkitan tenaga listrik, independent Power Plant Company (IPP), seperti PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa-Bali, serta berbagai IPP Swasta
  3. Industri peralatan listrik, seperti pabrik-pabrik transformator, mesin l;istrik, kabel, kubikel dan peralatan kendali dan proteksi, serta pemanfaatan tenaga listrik
  4. Perusahaan yang mempunyai sistem suplai tenaga listrik, seperti PT Pertamina, PT CPI, PT INCO, serta perusahaan minyak dan pertambangan lainnya
  5. Industri yang padat tenaga listrik, seperti pabrik tekstil, baja, dll.
  6. Perusahaan konsultan, kontraktor, jasa operasi dan pemeliharaan sistem dan peralatan tenaga listrik.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ada 19 lab yang ada di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika yang dipakai untuk praktikum mahasiswa dan penelitian, yaitu :

  1. Laboratorium Dasar Teknik Elektro
  2. Laboratorium Dasar Teknk Informatika
  3. Laboratorium Sinyal dan Sistem
  4. Laboratorium Sistem Kendali dan Komputer
  5. Laboratorium Penelitian Konversi Energi Listrik
  6. Laboratorium Sistem Tenaga dan Distribusi Elektrik
  7. Laboratorium Teknik Tegangan dan Arus Tinggi
  8. Laboratorium Elektronika dan Komponen
  9. Laboratorium Telematika
  10. Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro
  11. Laboratorium Teknik Biomedika
  12. Laboratorium Teknik Komputer
  13. Computational Science and Engineering Laboratory
  14. Laboratorium Grafik dan Intelejensia Buatan
  15. Laboratorium Basis Data
  16. Laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak
  17. Laboratorium Sistem Informasi
  18. Laboratorium Sistem Distribusi
  19. Laboratorium Pemrograman
dan masih banyak fasilitas lainya .


yang lainya Nyusul Yaaaaaaa

Kami Tunggu anda di Kampus Ganesha

Selasa, 20 November 2012

Lima Prodi Baru di ITB Jatinangor

JAKARTA - Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jatinangor akan menampung mahasiswa dari lima program studi (prodi) baru. Mereka akan tercatat sebagai mahasiswa tahun ajaran 2011. 
Ilustrasi: ist.

Ketua Tim Pengembangan Multi Kampus di Jatinangor Prof. Indratmo Soekarno menjelaskan, kelima prodi baru tersebut adalah Bioengineering, Ilmu tentang perhutanan, dan Ilmu tentang pertanian; ketiganya di bawah atap Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH). Sementara dua prodi lainnya yaitu Infrastuktur dan Sanitasi Lingkungan, serta Sumber Daya Air ada di bawah naungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.
"Prodi tersebut dibuka sesuai dengan kebutuhan saat ini dan untuk pemberdayaan masyarakat," ujar Indratmo seperti disitat dari situs ITB, Senin (17/1/2011). 
Kampus ITB Jatinangor menempati bekas kampus Universitas Winaya Mukti  yang pengelolaannya dialihkan ke ITB. Saat ini, ITB tengah membangun berbagai sarana yang diperlukan untuk menunjang perkuliahan sekira 200-300 mahasiswa baru ITB Jatinangor pada tahun ajaran 2011. 
Kampus berlambang gajah itu telah menggelontorkan biaya hingga Rp1 triliun untuk pembangunan fisik kampus ITB Jatinangor. Mereka menyiapkan sarana jalan, laboratorium, renovasi dan revitalisasi asrama dan laboratorium lama, membangun pagar, dan sebagainya. Diperkirakan, asrama dapat menampung hingga 512 mahasiswa baru. Namun, pada tingkat kedua mereka harus berbaur dengan masyarakat. 
Pihak kampus mengklaim, proses pembangunan tersebut menggunakan prinsip eco campus. Hanya 20 persen dari total lahan 47 Ha yang dipergunakan untuk bangunan, sisanya digunakan untuk konservasi lahan hijau. Prinsip ini termasuk memperhatikan kebutuhan drainase yang baik dengan menganut prinsip zero delta cue, sehingga tidak ada air hujan yang terbuang. Sementara, air permukaan akan dimanfaatkan untuk kebutuhan kampus. 
"Ini kampus yang berorientasi pada bio engineeringwater engineering, dan teknologi pascapanen," ujar Indratmo.
Dia menambahkan, kampus ITB Jatinangor juga dipersiapkan sebagai pusat inovasi alat-alat perkakas mekanik, seperti membuat prototype atau menyempurnakan produk-produk industri. Rencana ini tidak hanya mencakup riset, tetapi juga kemungkinan terjun langsung ke dunia bisnis. 
ITB memperkirakan, mereka mampu menampung hingga 2.700 mahasiswa pada 2025 di kampus Jatinangor. Mereka pun akan menyiapkan beberapa bus untuk menghubungkan kedua kampus di Jalan Ganeca, bandung, dan kampus Jatinangor.
Indratmo menjamin, tidak akan ada pembedaan proses dan kualitas pendidikan antara kampus Ganeca dengan kampus Jatinangor. Dia menegaskan, seluruh penunjang pendidikan di kedua kampus telah sesuai standar ITB. 
Saat ini, ITB juga telah menerima ITB 242 pegawai baik dosen maupun non dosen dari Universitas Winaya Mukti. 
sumber:

Informasi Umum dan Sejarah

Institut Teknologi Bandung (ITB), didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
Sejarah ITB bermula seja awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. De Techniche Hoogeschool te Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920 dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw.
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 . Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonomi. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an   ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Dasawarsa ini akan menghantarkan ITB ke fajar abad baru yang ditandai dengan munculnya berbagai gagasan serta pemikiran terbaik untuk pengembangannya. Beberapa diantaranya antara lain:
Bahwa cepatnya pelipatgandaan informasi di abad baru akan menuntut pelaksanaan pendidikan yang berpercepatan, tepat waktu, terpadu, berkelanjutan, dan merupakan upaya investasi terbaik. Dalam upaya ini ITB ingin menegakkan Program Sarjana di atas pondasi penguasaan ilmu-ilmu dasar yang kokoh sehingga lulusannya senantiasa mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang datang dengan cepat. Program Pasca Sarjana menjadi ujung tombak peningkatan kualitas dan kuantitas, efisiensi dan efektivitas, serta relevansinya terhadap kebutuhan, sehingga kontribusi ITB bagi pembangunan nasional akan menjadi lebih besar dan tinggi nilainya.
Bahwa penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu dilakukan secara utuh dan terpadu, dalam suatu kiprah sebagai Research and Development University. Pengembangan keilmuan dan teknologi di ITB didasarkan pada kebutuhan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan bangsa. Dengan demikian ITB akan mengembangkan dirinya dalam riset dan manufaktur, teknologi komunikasi dan informasi, transportasi darat-laut dan dirgantara, lingkungan, serta bio-teknologi dan biosains.
Bahwa misi pengabdian kepada masyarakat diharapkan dapat membangun wawasan bisnis untuk kemandirian yang merupakan modal awal untuk menegakkan otonomi perguruan tinggi. Wawasan bisnis untuk kemandirian tersebut diarahkan guna meraih prestasi pelaksanaan kewajiban dan tugas pendidikan dan penelitian setinggi-tingginya.
Bahwa pengembangan ITB diharapkan berpijak pada kekuatan institusi berupa penggunaan informasi sebaik-baiknya, terpeliharanya Staf Pengajar yang kompeten yang tinggi mutu kemampuan dan pengabdiannya, sistem pendidikan yang terintegrasi, dan kerjasama yang terjalin erat dengan pemerintah, industri dan lembaga penelitian dan pendidikan di dalam dan luar negeri. Sehingga pengembangan yang direncanakan dapat dipantau secara berkelanjutan dan terukur menurut pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, pengembangan sumber daya manusia, sarana fisik, kepranataan norma dan tata kerja, serta ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
Bahwa keinginan untuk mengembangkan ITB terungkap dengan semangat dan sikap ITB yang mengakui adanya kebenaran keilmuan, kebenaran keilmuan yang dapat didekati melalui observasi disertai analisis yang rasional. Bahwasanya mengejar dan mencari kebenaran ilmiah tersebut adalah hak setiap insan di bumi, dan ilmu pengetahuan serta teknologi agar dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mensejahterakan umat manusia, dan masyarakat bangsa Indonesia pada khususnya.
Kurun dasawarsa kelima tahun 2000-an Institut Teknologi Bandung yang status hukumnya sebagai instansi pemerintah dalam bentuk jawatan negeri pada tanggal 26 Desember 2000, Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 155 tahun 2000 telah menetapkan Institut Teknologi Bandung sebagai suatu Badan Hukum Milik Negara.
Perguruan Tinggi Negeri dengan status Badan Hukum adalah sesuatu tanpa preseden dalam sejarah Pendidikan Tinggi di Indonesia. Hal ini diawali dengan terbitnya PP No. 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Bahan Hukum yang kemudian disusul diterbitnya PP No. 155 tahun 2000 tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung menjadi Bahan Hukum Milik Negara. Maka dengan terbitnya PP 155 tersebut, sejak tanggal 26 Desember 2000 yang lalu ITB resmi menjadi Badan Hukum sebagaimana layaknya badan hukum lainnya yang dibenarkan melaksanakan segala perbuatan hukum yang tidak melanggar hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan pertama yang ditinjau dalam PP No. 61 secara singkat adalah adanya globalisasi yang menimbulkan persaingan yang tajam. Maka untuk meningkatkan daya saing nasional dibutuhkan PT yang dapat membangun masyarakat madani yang demokratis dan mampu bersaing secara global. Untuk itu PT, termasuk ITB, harus memperoleh kemandirian, otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar. Penekannya ada pada adanya proses globalisasi.




Senin, 19 November 2012

Tenang Tulis Tetap Ada


Kuota Jalur Ujian Tulis 30 Persen, Jalur Undangan 50 Persen

JAKARTA – Rencana pemerintah menghapus seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) jalur ujian tulis dibatalkan. Tahun depan 30 persen dari total kuota mahasiswa baru, sekitar 120 ribu kursi, dialokasikan untuk saringan SNM PTN jalur ujian tulis.
Skenario penghapusan SNM PTN jalur ujian tulis sempat mencuat setelah pelaksanaan SNM PTN 2012 beberapa waktu lalu. Saat itu, pemerintah membagi seleksi masuk kampus negeri hanya melewati SNM PTN jalur undangan sebesar 60 persen dari kuota mahasiswa baru nasional dan seleksi jalur mandiri sebesar 40 persen.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab menuturkan, skenario awal pembagian saringan masuk calom mahasiswa baru tadi sudah dikoreksi. “Aturan tadi tidak berpihak pada lulusan SMA yang lama (bukan tahun berjalan, red),” ujar dia.
Rochmat mengatakan, jika skema tadi dijalankan, maka yang berhak mengikuti SNM PTN jalur undangan hanya lulusan SMA tahun berjalan saja. “Ini tidak adil,” kata dia. Karena menutup kesempatan lulusan SMA dua tahun sebelumnya.
Akhirnya, komposisi seleksi masuk kampus negeri diperbaiki. Yaitu, kuota SNM PTN jalur undangan sebesar 50 persen, SNM PTN jalur ujian tulis sebesar 30 persen, dan jalur ujian mandiri (yang dilaksanakan masing-masing kampus) sebesar 20 persen.
Rochmat mengatakan, awalnya sempat muncul usulan jika kuota untuk SNM PTN jalur ujian tulis cukup sepuluh persen saja. Namun, usulan ini akhirnya tidak diterima. “Jadi ini sudah tetap. Kuota untuk SNM PTN jalur ujian tulis sebesar 30 persen,” katanya.
SNM PTN jalur ujian tulis ini tetap akan diikuti lulusan SMA tahun berjalan, hingga lulusan dua tahun sebelumnya. Dengan demikian, lulusan SMA yang lama masih memiliki peluang untuk masuk ke PTN melalui jalur SNM PTN.
Di bagian lain, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menuturkan, skema baru ini diharapkan berjalan dengan baik. “Kuota untuk SNM PTN jalur undangan yang kami tingkatkan menjadi 50 persen, jangan dianggap negatif,” kata dia setelah membuka Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) di Jakarta Selasa (9/10).
Ketika pemerintah meningkatkan alokasi untuk SNM PTN jalur undangan, yang menitikberatkan hasil rapor dan unas, banyak pihak yang merespon negatif. Menurut mereka, hasil evaluasi rapor dan unas tidak bisa untuk menjadi acuan pemetaan kemampuan calon mahasiswa.
“Sekarang yang mau menerima mahasiswa (PTN, red) menerima kok. Apakah yang protes itu yang akan menampung mahasiswa baru?” ujar menteri asal Surabaya itu.
Sumber: jpnn.com

Yang Paling Bagus di Indonesia PTN ApaSih ???


3 Universitas Terbaik Yang dimiliki Indonesia
Berikut ini, Universitas di Asia Tenggara Yang terbaik di Asia 2012 ,  3 diantaranya dari Indonesia , Selamat dan Sukses untuk Tiga Perguruan Tinggi di Indonesia yang masuk dalam TOP100 Perguruan Tinggi Terbaik di ASIA
Universitas Gadjah Mada (UGM) — Peringkat 30
Institut Teknologi Bandung (ITB) — Peringkat 33

Universitas Indonesia (UI) — Peringkat 53
Selamat juga untuk Negara Sahabat Malaysia telah menempatkan 5 Universitasnya dalam daftar TOP100 Perguruan Tinggi Terbaik di ASIA
Universiti Putra Malaysia — Peringkat 61
Universiti Teknologi Malaysia — Peringkat 63
Universiti Sains Malaysia — Peringkat 69
Universiti Kebangsaan Malaysia — Peringkat 78
Universiti Malaya — Peringkat 97
juga untuk Singapore
National University of Singapore — Peringkat 6
Nangyang Technological University — Peringkat 57
info http://www.webometrics.info/top100_continent.asp?cont=asia

Daftar Fakultas yang ada di ITB

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) | Info Silabus Program Studi
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
Sekolah Farmasi (SF) | Info Silabus Program Studi
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) | Info Silabus Program Studi
Fakultas Teknologi Industri (FTI) | Info Silabus Program Studi
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) | Info Silabus Program Studi
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) | Info Silabus Program Studi
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) | Info Silabus Program Studi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) | Info Silabus Program Studi
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) | Info Silabus Program Studi
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) | Info Silabus Program Studi
Sekolah Pasca Sarjana (SPS)

Rincian singkat jurusannya :

Buat jurusan IPA

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), untuk peminat program studi :

* Matematika (MA)
* Fisika (FI)
* Astronomi (AS)
* Kimia (KI)

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), untuk peminat program studi :

Program sains
* Biologi (BI)
* Mikrobiologi (BM)
Program Rekatasa
* Rekayasa Hayati (BE)
* Rekayasa Pertanian (AE)
* Rekayasa Kehutanan (FE) 

Sekolah Farmasi (SF), untuk peminat program studi :

* Sains dan Teknologi Farmasi (FA)
* Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK)

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), untuk peminat program studi :

* Teknik Geologi (GL)
* Teknik Geodesi dan Geomatika (GD)
* Meteorologi (ME)
* Oseanografi (OS)

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), untuk peminat program studi :

* Teknik Pertambangan (TA)
* Teknik Perminyakan (TM)
* Teknik Geofisika (TG)
* Teknik Metalurgi (MG)

Fakultas Teknologi Industri (FTI), untuk peminat program studi :

* Teknik Kimia (TK)
* Teknik Fisika (TF)
* Teknik Industri (TI)
* Manajemen Rekayasa Industri (MRI

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), untuk peminat program studi :

* Teknik Mesin (MS)
* Aeronotika dan Astronotika (AE)
* Teknik Material (MT)

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), untuk peminat program studi :

* Teknik Elektro (EL)
* Teknik Tenaga Listrik (EP)
* Teknik Telekomunikasi (ET)
* Sistem dan Teknologi Informasi (II)
* Teknik Informatika (IF)

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), untuk peminat program studi :

* Teknik Sipil (SI)
* Teknik Lingkungan (TL)
* Teknik Kelautan (KL)

Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), untuk peminat program studi :

* Arsitektur (AR)
* Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)

Buat jurusan IPS

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), 

* Seni Rupa (SR)
* Kria (KR)
* Desain Interior (DI)
* Desain Komunikasi Visual (DKV)
* Desain Produk (DP)

Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM),

* Manajemen (MB)


Welcome in your future

Halooooooooo semua udah mau masuk smester genap nih. Buat kelas 12 udah mau UN sama daftar-daftar unniv dong ....... ada yang minat ke sini 



yo ayo di tunggu semua . semangat yaaaaaa kalian bisa kok . info jurusan , fakultas ,dan Lokasi (pasti tahu lah).
kunjungi : web itb . . . . .
Makasih