Selasa, 20 November 2012

Lima Prodi Baru di ITB Jatinangor

JAKARTA - Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jatinangor akan menampung mahasiswa dari lima program studi (prodi) baru. Mereka akan tercatat sebagai mahasiswa tahun ajaran 2011. 
Ilustrasi: ist.

Ketua Tim Pengembangan Multi Kampus di Jatinangor Prof. Indratmo Soekarno menjelaskan, kelima prodi baru tersebut adalah Bioengineering, Ilmu tentang perhutanan, dan Ilmu tentang pertanian; ketiganya di bawah atap Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH). Sementara dua prodi lainnya yaitu Infrastuktur dan Sanitasi Lingkungan, serta Sumber Daya Air ada di bawah naungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.
"Prodi tersebut dibuka sesuai dengan kebutuhan saat ini dan untuk pemberdayaan masyarakat," ujar Indratmo seperti disitat dari situs ITB, Senin (17/1/2011). 
Kampus ITB Jatinangor menempati bekas kampus Universitas Winaya Mukti  yang pengelolaannya dialihkan ke ITB. Saat ini, ITB tengah membangun berbagai sarana yang diperlukan untuk menunjang perkuliahan sekira 200-300 mahasiswa baru ITB Jatinangor pada tahun ajaran 2011. 
Kampus berlambang gajah itu telah menggelontorkan biaya hingga Rp1 triliun untuk pembangunan fisik kampus ITB Jatinangor. Mereka menyiapkan sarana jalan, laboratorium, renovasi dan revitalisasi asrama dan laboratorium lama, membangun pagar, dan sebagainya. Diperkirakan, asrama dapat menampung hingga 512 mahasiswa baru. Namun, pada tingkat kedua mereka harus berbaur dengan masyarakat. 
Pihak kampus mengklaim, proses pembangunan tersebut menggunakan prinsip eco campus. Hanya 20 persen dari total lahan 47 Ha yang dipergunakan untuk bangunan, sisanya digunakan untuk konservasi lahan hijau. Prinsip ini termasuk memperhatikan kebutuhan drainase yang baik dengan menganut prinsip zero delta cue, sehingga tidak ada air hujan yang terbuang. Sementara, air permukaan akan dimanfaatkan untuk kebutuhan kampus. 
"Ini kampus yang berorientasi pada bio engineeringwater engineering, dan teknologi pascapanen," ujar Indratmo.
Dia menambahkan, kampus ITB Jatinangor juga dipersiapkan sebagai pusat inovasi alat-alat perkakas mekanik, seperti membuat prototype atau menyempurnakan produk-produk industri. Rencana ini tidak hanya mencakup riset, tetapi juga kemungkinan terjun langsung ke dunia bisnis. 
ITB memperkirakan, mereka mampu menampung hingga 2.700 mahasiswa pada 2025 di kampus Jatinangor. Mereka pun akan menyiapkan beberapa bus untuk menghubungkan kedua kampus di Jalan Ganeca, bandung, dan kampus Jatinangor.
Indratmo menjamin, tidak akan ada pembedaan proses dan kualitas pendidikan antara kampus Ganeca dengan kampus Jatinangor. Dia menegaskan, seluruh penunjang pendidikan di kedua kampus telah sesuai standar ITB. 
Saat ini, ITB juga telah menerima ITB 242 pegawai baik dosen maupun non dosen dari Universitas Winaya Mukti. 
sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar